Minggu, 12 Oktober 2014

 PRESTASI KOPERASI PP BRI GUYUB SURABAYA 2014

Pemkot Surabaya akan menggelar kegiatan bertema “Gerakan Koperasi Kota Surabaya Menyongsong MEA 2015” yang dipusatkan di Sentra Ikan Bulak (SIB), Minggu (7/9/2014). Hal ini juga untuk menggiatkan koperasi dan membiasakan warga dengan organisasi itu agar tetap survive saat berlakunya pasar bebas.
 
























 











Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Surabaya Hadi Mulyono menetapkan untuk pemenang Koperasi katagori Koperasi Pensiunan adalah "Koperasi Persatuan Pensiunan BRI "GUYUB" Surabaya. Penyerahan penghargaan yang terpilih sebagai koperasi berprestasi juara PERTAMA, dilakukan oleh “Ibu Walikota Surabaya Hj. Ir. Tri Rismaharini, M.T. diserahkan langsung kepada Ketua Koperasi yaitu AGUS MULYONO. Acara pagi ini ibu Walikota juga akan melakukan teleconference dengan PKL di Sentra Dukuh Menanggal dan Sentra Taman Prestasi,”

 






KOPERASI PP BRI GUYUB BERPRETASI



 PRESTASI KOPERASI PP BRI GUYUB SURABAYA 2012

Koperasi PP BRI "Guyub" Surabaya  dalam menjalankan usahanya berbekal tekad  yaitu "Mengedepankan Kesejahteraan bagi Para Anggotanya ... ".  Usaha tersebut adalah KSP (Koperasi Simpan Pinjam) dan telah dirasakan manfaatnya membantu kesulitan para anggota Pensiunan BRI di Surabaya ... sampai saat ini

Usaha KSP ditekuni sejak tahun 1994 sampai saat ini, yang tidak luput pula mengalami pasang surut usaha, dan telah  melakukan pergatian Pengurus Koperasi setiap periode (tiga tahun);

Bertepatan Ulang Tahun ke 18  KOPPEN BRI GUYUB Surabaya, dalam kepenguurusan  Periode Tahun 2010-2013 telah memperoleh penghargaan  sebagai Koperasi Berprestasi.
Penilaian prestasi dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah  Kota Madya Surabaya dalam rangka Lomba Koperasi se Kota Madya Surabaya dalam memperingati Hari Koperasi Republik Indonesia ke 65. 
 

 Hal tersebut dinyatakan dalam Surat Dinas Pemkot Surabaya DINKOP UMKM No:518/2101/436.6.16/2012 tertanggal 02 Juli 2012, adalah sbb. :






Piaga Penghargaan Koperasi Berprestasi  2012 diberikan kepada Primkoptama Guyub BH:7695/BH/II/94, tanggal 25 Maret 1994 Juara ke III Kelompok Koperasi Pensiunan, tertanggal Surabaya 04 juli 2012, di tanda tangani oleh Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.




 Keberhasilan itu semua tentunya keiklasan hati dan semangat kerja para pengurus  dalam melaksanakan tugas, serta dukunga para anggota dari lubuk hati yang murni. 
Dan selama ini hubungan DINKOP UMKM KODYA Surabaya terjalin sangat baik, yaitu berperan aktif dalam mengikuti sertakan dalam acara training, forum komunikasi, dan seminar Koperasi. 
Oleh sebab itu kerja keras pengurus telah membuahkan usaha Koperasi dapat berjalan lancar dan memperoleh penghargaan/pengakuan sebagai Koperasi BERPRESTASI di wilayah Kota Surabaya, semoga semuanya dapat dipertahankan.








Selasa, 20 November 2012




Assalamualaikum Warochmatullohi Wabarochatuh, dan 
Salam Sejahtera bagi kita semua.


        Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, serta rasa terima kasih dan hormat kita dari para anggota Koppen "Guyub" BRI Surabaya kepada para senior atau Pendiri Koperasi tersebut, yang telah memberikan sumbangan tenaga dan fikiran menghantarkan para pensiunan BRI khususnya di Surabaya untuk tetap hidup sejahtera, sehat dan bahagia dalam menekuni masa masa pensiun, dan pendekatannya kepada Allah SWT Sang pencipta seluruh kehidupan.
        Sebagai awal pencetus dan pendiri Koperasi Pensiunan "Guyub" BRI Cabang Surabaya adalah sebagai berikut :
1. Bapak Raden Harsono Gondowijoto, pensiunan Kakanwil BRI Jawa Timur;
2. Bapak Raden Soedarno Martosoewito, pensiuan Kakanwil BRI Jawa Timur;
3. Bapak Raden Sjamsoedin, pensiunan Kapewil BRI Jawa Timur;
4. Bapak Hoedoyo, pensiunan BRI Cabang Surabaya Kaliasin, dan
5. Bapak Soekardjo, pensiunan BRI Cabang Surabaya Kaliasin.

         Dalam pengesahan berdirinya usaha sosial dalam bentuk Koperasi, beliau telah mendaftarkan usaha sebagai legalisasi lembaga usaha Koperasi berdasarkan :
1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1992, tentag Perkoperasian,
2. Surat keputusan menteri Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil  No: 1554/Kep/M/X/993 tentang Organisasi dan Tata Kerja departemen Koperasi dan Pembinaan Pengusaha Kecil.
    Melalui pendaftaran usaha ke Kankop dan PPK Jatim, maka dikeluarkanlah Surat Permohonan Kepala kantor Departemen Koperasi dan PPJ Jatim Kodya Surabaya No:551/KDK.13-30/5.1A/1993, tanggal 03 November 1993 perihal Persetujuan Hak Badan Hukum Koperasi, dan berdasarkan hal Surat tersebut diatas keluarlah Keputusan Pengesahan Akta Pendirian Koperasi Pensiunan Bank Rakyat Indonesia Cabang Surabaya "GUYUB" ( Koppen "guyub" BRI Surabaya), yang dikeluarkan oleh Menteri Koperasi Republik Indonesia Nomor: 7695/BANGWAS 11/94, tanggal 25 Maret 1994, tentang pengesahan Koperasi sebagai Badan Hukum, dan terbitlah Pengesahan Akta pendirian Koperasi Pensiunan Bank Rakyat Indonesia Cabang Surabaya "Guyub" ( Koppen BRI "Guyub") NoL7695/5/BH/II/94, tanggal 25 maret 1994 , alamat / tempat berkedudukandi Jalan jend. A.Yani No:167, kec. Wonocolo, Kodya Surabaya, Propinis Jawa Timur


Kilas balik Berdirinya Koperasi di Indonesia
 Koperasi adalah jenis badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum; Koperasi melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Koperasi menurut UUD 1945 pasal 33 ayat 1 merupakan usaha kekeluargaan dengan tujuan mensejahterakan anggotanya.

Gerakan koperasi di Indonesia

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak sepontan dan tidak dilakukan oleh orang-orang yang sangat kaya. Meraka mempersatukan diri untuk memperkaya dirinya sendiri, seraya ikut mengembangkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat, ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang di timbulkan oleh sistem kapitalisme demikian memuncaknya. Beberapa orang yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara sepontan mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

Pada tahun 1896 seorang Pamong Praja Patih R.Aria Wiria Atmaja di Purwokerto mendirikan sebuah Bank untuk para pegawai negri (priyayi). Ia terdorong oleh keinginanmya untuk menolong para pegawai yang makin menderita karena terjerat oleh lintah darat yang memberikan pinjaman dengan bunga yang tinggi. Maksud Patih tersebut untuk mendirikan koperasi kredit model seperti di Jerman. Ia dibantu oleh seorang asisten Residen Belanda (Pamong Praja Belanda) Assisten-Residen itu sewaktu cuti berhasil mengunjungi Jerman dan menganjurkan akan mengubah Bank Pertolongan Tabungan yang sudah ada menjadi Bak Pertolongan, Tabungan dan Pertanian. 


Raden Bei Aria Wirjaatmadja adalah perintis berdirinya Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang merupakan salah satu bank milik pemerintah yang terbesar di Indonesia. Pada awalnya beliau membentuk sebuah lembaga semacam Bank yang diberi nama De Poerwokertosche Hulp en Spaarbank Der Inladsche Hoofden dan menjadi awal kegiatan Bank Perkreditan Rakyat di Indonesia. Seiring bertambahnya modal pada tanggal 16 Desember 1895 didirikanlah secara resmi Bank Perkreditan Rakyat pertama di Indonesia dengan nama Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang berkebangsaan Indonesia (pribumi), yang kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Selain pegawai negeri juga para petani perlu dibantu karena mereka makin menderita karena tekana para pengijon (pelepan uang). Beliau juga menganjurkan merubah Bank tersebut menjadi koperasi. Di samping itu ia pun mendirikan lumbung-lumbung desa yang menganjur- kan para petani menyimpan pada pada musim panen dan memberikan pertolongan pinjaman padi pada musim paceklik. Ia pun berusaha menjadikan lumbung-lumbung itu menjadi Koperasi Kredit Padi. Tetapi Pemerintah Belanda pada waktu itu berpendirian lain. Bank Pertolongan, Tabungan dan Pertanian dan Lumbung Desa tidak dijadikan Koperasi tetapi Pemerintah Belanda membentuk lumbung-lumbung desa baru, bank –bank Desa , rumah gadai dan Centrale Kas yang kemudian menjadi Bank Rakyak Indonesia (BRI). Semua itu adalah badan usaha Pemerntah dan dipimpin oleh orang-orang Pemerintah.
 Pada zaman Belanda pembentuk koperasai belum dapat terlaksana, karena: 
1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi. 
2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan kopeasi. 
3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum politik untuk tujuan yang    membahayakan pemerintah jajahan itu.
 
Koperasi menjamur kembali, tetapi pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi kumiyai. Awalnya koperasi ini
berjalan mulus.Namun fungsinya berubah drastis dan menjadi alat jepang untuk mengeruk keuntungan, dan menyengsara- kan rakyat.
Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di Tasikmalaya.Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Lambang Koperasi Republik Indonesia




     Kongres pertama ini juga menetapkan Lambang Koperasi Indonesia yang diciptakan oleh Suwarmin, sebagai logo resmi.
1. Gerigi Roda/Gigi Roda: upaya keras yang ditempuh secara
    terus menerus, hanya orang yang pekerja keras yang bisa
    menjadi Calon Anggota dengan memenuhi beberapa 
    persyaratannya.
2. Rantai (di sebelah kiri): ikatan kekeluargaan; persatuan; dan persahabatan yang kokoh. Bahwa anggota sebuah Koperasi adalah Pemilik Koperasi tersebut, maka semua Anggota menjadi bersahabat, bersatu dalam kekeluargaan, dan yang mengikat sesama anggota adalah hukum yang dirancang sebagai Anggaran Dasar (AD)/Anggaran Rumah Tangga (ART) Koperasi. Dengan bersama-sama bersepakat mentaati AD/ART, maka Padi dan Kapas akan mudah diperoleh.  
3. Kapas dan Padi (di sebelah kanan): kemakmuran anggota
   Koperasi secara khusus dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh Koperasi. Kapas sebagai bahan dasar sandang (pakaian), dan Padi sebagai bahan dasar pangan (makanan). Mayoritas sudah disebut makmur-sejahtera jika cukup sandang dan pangan. 
4. Timbangan: keadilan sosial sebagai salah satu Dasar
   Koperasi. Biasanya menjadi simbol hukum. Semua anggota Koperasi harus adil dan seimbang antara Rantai dan Padi-Kapas, antara Kewajiban dan Hak. Dan yang menyeimbangkan itu adalah Bintang dalam Perisai. 
5. Bintang (dalam perisai): dalam perisai yang dimaksuadalah Pancasila, merupakan landasan Idiil Koperasi. Bahwa anggota Koperasi yang baik adalah yang mengindahkan nilai-nilai keyakinan dan kepercayaan, yang mendengarkan suara hatinya. Perisai bisa berarti Tubuh, dan Bintang bisa diartikan Hati. 
6. Pohon Beringin: simbol kehidupan, sebagaimana pohon
  dalam Gunungan Wayang yang dirancang oleh Sunan Kalijaga. Dahan pohon disebut kayu (dari bahasa Arab Hayyu/kehidupan). Timbangan dan Bintang dalam Perisai menjadi nilai hidup yang harus dijunjung tinggi. 
7. Koperasi Indonesia: Koperasi yang dimaksud adalah
  Koperasi Rakyat Indonesia, bukan Koperasi negara lain. Tata-kelola dan tata-kuasa perkoperasian di luar negeri juga baik, namun sebagai Bangsa Indonesia harus punya tata-nilai sendiri. 
8.Warna Merah Putih: warna merah dan putih yang menjadi background logo menggambarkan sifat nasional Indonesia.


    PENGURUS KOPERASI "GUYUB" SURABAYA 
PERIODE 2012 - 2014


         Struktur Organisasi yang tertuang dalam Surat Keputusan No.Kep.003/Kep/IV/2010, tanggal 07 April 2010 beserta pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab Pengurus dan Staff Koppen BRI “Guyub” Surabaya. telah realisir untuk struktur organisasi periode masa bakti 2015 s/d 2017, adalah sebagai berikut :



HISTORY KOPERASI GUYUB MENEKUNI DALAM
BIDANG SERBA USAHA :


           Upaya mensejahterakan para pegawai khususnya di Kanwil BRI Surabaya, yang menjadi bagian tonggak sejarah riwayat usaha Koppen BRI “Guyub” telah dimulai oleh para senior pendiri Koppen BRI Guyub Surabaya sudah pernah mengembangkan usaha tersebut dengan mendirikan usaha "CV SINAR SENJA " beroperasi sejak tanggal 01 Agustus 1991, bertempat di Jl Pemuda No: 34, Surabaya; Susunan struktur organisasi saat itu adalah :

Manager  : Soeyono; 
Dengan crew : Triaskudotomo, Maslichatulbadriyah, Kuswardhanish, Soengkono, Didik Mardisantoso, harsono Gondowijoyo, Ngadino, Kuswardoyo, Syaiful, Amanaf, Sumini, Maisaroh, Gonggoadriantor, dan Soerjatmodjoadji.
            Sesuai dengan perkembangan usaha Koppen BRI “Guyub”, Surabaya yang telah melangkah maju menjadi koperasi serba usaha,  maka dipilihlah pengembangan usaha di bidang usaha Jasa Courier Service yaitu : Jasa Titipan Surat / Dokumen dan Barang.
Sejak bulan Juni 2012 Koperasi BRI “Guyub”, Surabaya, 
sudah menjalankan bisnis jasa pengiriman surat sebagai
implementasi penunjukan Koperasi Pensiunan BRI “Guyub”
sebagai agen PT SUC, di Surabaya.
         Pelaksanaan unit usaha tersebut oleh manajemen
Koppen BRI “Guyub” telah dilakukan sejak lama dengan
bekerja sama dengan perusahaan ekspedisi di Surabaya, 
diantaranya adalah : 
1.    PT Dwi Amerta Semesta Surabaya (PT.DAS), 

2.    PT Pos Indonesia,
Namun karena penilaian bisnis dalam hal volume
pengiriman surat semakin meningkat, serta ketepatan waktu
penyampaian surat harus tepat waktu, maka manajemen 
Koppen


         BRI segera mengambil langkah cepat agar pelayanan
jasa ini lebih memuaskan, maka manajemen memutuskan 
sejak mulai bulan September 2012 bekerja sama dengan 
PT.Indo Pasific Cabang Surabaya.  
Kedudukan usaha Koppen BRI “Guyub”, Surabaya di jalan
Jendral Achmad Yani No:167a Surabaya, yang menjadi satu 
dengan Kantor Komda PP BRI Jawa Timur Utara. dengan
segala upaya untuk tetap menjaga eksistensi pelayanan
kepada para anggota dengan semangat kerja dan
pandangan para manajemen Koppen BRI “Guyub”, 
Surabaya utamanya adalah untuk kesejahteraan para
anggotanya, secara "kwalitas" maka ditempuhlah pedoman
efisiensi, efektifitas, dan ekonomis.